Life changes, correct? Like, sebelumnya aku sering update blog ini, kemudian tidak~
Anyway, this is a note for me, not for you. If you aren't me, you may NOT read it. Agree to disagree?
Just kidding. Hahahaha.
Sepertinya impresi yang dimiliki banyak orang tentang kehidupan ada benarnya: The older you get, the more complicated it gets. Semakin tua dirimu, semakin rumit hidupmu.
Yah, 'rumit' konotasinya negatif. Mungkin nggak seperti itu juga. Tapi jelas, lebih banyak elemen, dan kehidupan jadi lebih warna-warni. Titik-titik masa kecil yang berwarna merah, kuning, hijau, berubah jadi goresan merah muda, merah darah, kuning langsat, kuningan, hijau toska, hijau rumput (naon?). Yang jelas, sejauh ini kurasa aku ada di jalan yang benar.
Great stuff I learned recently was my way to interact with others in organisations. Berkumpul dengan orang-orang yang se-pemikiran, yang punya semangat dan sama. Belajar memimpin, belajar dipimpin. Belajar kerjasama, dan lainnya. Aktif itu, seru!
Pelajar itu tugasnya, bukan sekedar belajar, mengambil ilmu. Tapi juga, berbagi. Sebagai pelajar, kita diberi akses yang mudah untuk ketemu dengan sesama pelajar (iyalah!), dengan guru-guru, dengan mahasiswa, dan dengan berbagai kalangan.
Jadi pelajar itu... enak. Kita bertemu setiap hari, dengan orang-orang yang kondisinya sama dengan kita. Sama-sama ngejar ujian. Sama-sama suka olahraga, tapi nggak suka guru olahraga. Sama-sama sibuk dengan kerjaan sekolah, sama-sama pelajar! Coba kalau kita keluar dari dunia akademis. Susah loh, untuk ketemu orang-orang dengan begitu banyak kesamaan. Tetangga kanan, terlalu tua. Tetangga kiri, isinya anak kecil semua. Tetangga depan rumah, sibuk kerja. Nahloh?
Kita bersyukur, jadi pelajar. Diberi kesempatan yang wuah, melimpah gini. Makanya, kita juga harus berbagi. Sebagai ekspresi rasa syukur, bukan?
Berbagi itu, banyak sih jalannya. Mulai dari berbagi sesama pelajar, dengan keluarga, saudara, dengan orang lain. Caranya juga banyak. Ngajar, diskusi, ngajak ngobrol orang lain, nulis, sharing, dan sebagainya.
Nah, balik lagi ke organisasi. Menurutku, organisasi adalah cara yang powerful untuk berbagi. Karena kita berkumpul dengan orang-orang yang memiliki similar interest, tujuan yang sama. Dua orang kadang puluhan kali lebih baik dari satu, bukan? Kita juga belajar banyak. Jujur, pengalaman organisasiku itu baru setetes air dari Danau Toba. Cuma di Taruna Karya RW 08, GK, SIRUP. Sedikit. Tapi mencicipi sedikit pun membuatku belajar banyak.
Solidaritas Remaja Untuk Palestina, itu nama gerakan yang kudirikan bersama teman-teman sepemikiran. Kami bergerak dikalangan pelajar, untuk mengedukasi mereka dan mengarahkan mereka untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina sana. Apalagi, setelah perang 51 hari kemarin yang menelan ribuan korban. Kami tidak ingin, sesama pelajar itu diam dan pasif. Berpikirlah! Bergeraklah! Jadilah seseorang yang berarti.
Organisasi itu, seru. Bagi kalian yang udah sering aktif di Rohis atau OSIS, pahamlah. Tapi semua ada batasannya.. Jangan sampai keasyikan terus lupa tugas kita sebagai pelajar, yaitu belajar!
Selamat belajar, selamat berbagi!
No comments:
Post a Comment
None